What's new

Welcome to Skywatcher.web.id .:. Ilmu Mitigasi - Portal Edukasi Gempa - Bencana Alam - Aerospace .:.

Join us now to get access to all our features. Once registered and logged in, you will be able to create topics, post replies to existing threads, give reputation to your fellow members, get your own private messenger, and so, so much more. It's also quick and totally free, so what are you waiting for?

Ask question

Ask questions and get answers from our community

Answer

Answer questions and become an expert on your topic

Contact us

Contact the site administrator directly.

Groups

Just like Facebook join them and enjoy.

Apa Itu Schumann Resonance

Skywatcher

Administrator
Staff member
LV
0
 
Joined
Feb 26, 2025
Messages
13
Reaction score
0
Points
1

Apa Itu Schumann Resonance

Schumann Resonance adalah gelombang elektromagnetik frekuensi rendah yang terjadi secara alami di antara permukaan Bumi dan ionosfer. Gelombang ini pertama kali diprediksi secara matematis oleh fisikawan Jerman Winfried Otto Schumann pada tahun 1952, dan kemudian dikonfirmasi melalui pengamatan.

Schuumann Resonance

Karakteristik Schumann Resonance:

  • Frekuensi Dasar: Sekitar 7,83 Hz, dengan harmonik pada 14,3 Hz, 20,8 Hz, 27,3 Hz, dan 33,8 Hz.
  • Sumber: Aktivitas petir di seluruh dunia, yang menghasilkan gelombang elektromagnetik yang terperangkap di antara Bumi dan ionosfer.
  • Fungsi: Gelombang ini berperan dalam menjaga keseimbangan elektromagnetik Bumi.

Pentingnya Schumann Resonance:

  1. Bagi Bumi: Sebagai indikator kesehatan lingkungan elektromagnetik planet.
  2. Bagi Manusia: Beberapa penelitian menyebutkan bahwa frekuensi Schumann Resonance mirip dengan frekuensi otak manusia (terutama gelombang alpha dan theta), sehingga diyakini memengaruhi keseimbangan biologis dan psikologis.

Fenomena Terkait:

  • Perubahan frekuensi Schumann Resonance kadang dikaitkan dengan aktivitas matahari, badai geomagnetik, atau perubahan iklim.
  • Beberapa teori menyatakan bahwa peningkatan frekuensi Schumann Resonance mungkin terkait dengan percepatan evolusi kesadaran manusia, meskipun hal ini masih diperdebatkan.
Schumann Resonance terus dipelajari untuk memahami dampaknya terhadap Bumi dan kehidupan di dalamnya.


Gejala Schumann Resonance


Schumann Resonance sendiri adalah fenomena alam yang terjadi secara terus-menerus di atmosfer Bumi, sehingga tidak memiliki "gejala" secara langsung. Namun, perubahan atau fluktuasi dalam frekuensi atau intensitas Schumann Resonance dapat dikaitkan dengan beberapa fenomena alam atau efek yang dirasakan oleh manusia dan lingkungan. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin terkait dengan perubahan Schumann Resonance:


1. Perubahan Frekuensi atau Intensitas

  • Peningkatan Frekuensi: Kadang-kadang, frekuensi Schumann Resonance (biasanya 7,83 Hz) dapat meningkat karena aktivitas geomagnetik, badai matahari, atau peningkatan aktivitas petir global.
  • Penurunan Frekuensi: Fluktuasi ini juga bisa menurun karena faktor lingkungan atau atmosfer.

2. Efek pada Manusia

Beberapa orang melaporkan merasakan efek tertentu ketika terjadi perubahan pada Schumann Resonance, meskipun hal ini belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah. Gejala yang dilaporkan antara lain:
  • Gangguan Tidur: Kesulitan tidur atau tidur tidak nyenyak.
  • Sakit Kepala: Pusing atau migrain tanpa penyebab yang jelas.
  • Perubahan Emosi: Perasaan cemas, gelisah, atau sebaliknya, peningkatan kesadaran spiritual.
  • Kelelahan: Merasa lelah tanpa alasan yang jelas.
  • Peningkatan Kesadaran: Beberapa orang melaporkan merasa lebih intuitif atau sadar secara spiritual.
Catatan: Efek-efek ini masih bersifat subjektif dan belum ada bukti ilmiah yang kuat yang menghubungkan Schumann Resonance langsung dengan gejala-gejala tersebut.

3. Efek pada Lingkungan

  • Aktivitas Petir: Schumann Resonance dihasilkan oleh aktivitas petir global, sehingga peningkatan aktivitas petir dapat memengaruhi intensitasnya.
  • Perubahan Cuaca: Fluktuasi Schumann Resonance mungkin terkait dengan perubahan cuaca atau aktivitas geomagnetik.
  • Gangguan Komunikasi: Frekuensi Schumann Resonance yang sangat rendah dapat memengaruhi sistem komunikasi frekuensi rendah, meskipun hal ini jarang terjadi.

4. Kaitannya dengan Aktivitas Matahari dan Geomagnetik

  • Badai Matahari: Aktivitas matahari yang tinggi dapat memengaruhi ionosfer dan, secara tidak langsung, Schumann Resonance.
  • Aurora: Perubahan geomagnetik yang terkait dengan Schumann Resonance dapat memicu fenomena aurora di kutub.

5. Teori Spiritual dan Kesadaran

Beberapa teori alternatif menyatakan bahwa Schumann Resonance memengaruhi kesadaran manusia, terutama karena frekuensinya mirip dengan gelombang otak manusia (alpha dan theta). Namun, ini masih bersifat spekulatif dan belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Kesimpulan

Schumann Resonance adalah fenomena alam yang terus terjadi, dan perubahan atau fluktuasinya mungkin memiliki efek tidak langsung pada manusia dan lingkungan. Namun, "gejala" yang dirasakan oleh manusia masih perlu diteliti lebih lanjut untuk memastikan kaitannya dengan Schumann Resonance. Jika Anda merasa mengalami gejala tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan ahli medis untuk memastikan penyebabnya.

Daftar Website Pemantau Schuuman Resonance

https://sosrff.tsu.ru/?page_id=554

SCHUUMAN RESONANCE   27 02 2025
Sonogram medan elektromagnetik atau kebisingan frekuensi rendah adalah hasil penting dari penelitian pemantauan lapangan lingkungan. Sonogram ini memberikan representasi grafis dari amplitudo osilasi elektromagnetik dalam rentang frekuensi yang sangat rendah. Interpretasi sonogram melibatkan identifikasi ada tidaknya data, yang diwakili oleh garis-garis vertikal hitam. Sonogram adalah alat yang berguna untuk menganalisis properti sinyal, khususnya untuk mengidentifikasi gangguan impuls seperti badai petir. Pada sonogram, lonjakan amplitudo yang terisolasi mengindikasikan badai petir yang terlokalisasi. Sinyal elektromagnetik dari badai petir di area yang jauh dikenal sebagai atmosfer, yang menunjukkan pola resonansi yang bertahan karena listrik atmosfer.

Lebih jauh lagi, sonogram mengungkapkan adanya latar belakang elektromagnetik teknogenik yang dicirikan oleh sinyal Q tinggi pita sempit. Latar belakang ini terkait dengan pengoperasian dan emisi dari saluran listrik terdekat, gardu transformator, dan berbagai mekanisme yang memancarkan gelombang elektromagnetik dalam rentang frekuensi rendah. Oleh karena itu, sonogram menampilkan pola resonansi, badai petir lokal, dan sumber radiasi elektromagnetik teknogenik hingga 40 Hz.

Temuan penelitian yang disajikan di situs web ini menekankan pentingnya memahami dan memantau medan elektromagnetik di lingkungan sekitar kita. Sonogram berfungsi sebagai alat yang berharga untuk menganalisis karakteristik medan ini, termasuk sumber osilasi elektromagnetik alami dan teknogenik. Dengan mempelajari sonogram, para peneliti dapat memperoleh wawasan tentang keberadaan dan lokasi badai petir, serta dampak dari kabel listrik di dekatnya dan sumber teknologi lainnya pada medan elektromagnetik. Pada akhirnya, informasi ini dapat berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang dampak lingkungan dari medan elektromagnetik dan menginformasikan keputusan untuk mengurangi potensi risiko.


 

Attachments

  • SCHUUMAN RESONANCE - 27-02-2025.png
    SCHUUMAN RESONANCE - 27-02-2025.png
    835.3 KB · Views: 1
Last edited:
shape1
shape2
shape3
shape4
shape5
shape6
Back
Top